JAYAPURA (PAPOS)- Ketua DPR-RI Marzuki Ali menilai bahwa kemajuan pembangunan Papua berjalan lambat, meskipun dana Otonomi Khusu (Otsus) yang diterima Papua setiap tahunnya nilainya cukup besar.

Penilaian itu disampaikan Ketua DPR-RI, Marzuki Ali pada saat pembukaan masa sidang paripurna dalam rangka tahun II 2009-2010 di Gedung Nusantara DPR-RI, Senin (4/1). ‘’Dari hasil pantauan DPR-RI selama masa reses beberapa waktu lalu di Papua bahwa pembangunan di Bumi Cenderawasih berjalan lambat, walaupun dana Otsus besar,’’ terang Marzuki.

Oleh sebab itu menurut politikus ulung Partai Demokrat diminta perhatian pemerintah untuk mempercepat pembangunan di Papua. Lambatnya pembangunan ini ujar Marzuki hal ini berpotensi untuk menumbuhkan timbulnya pelanggaran Ham, kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan menimbulkan penyakit menular HIV/AIDS di Papua.

Karena itu, tidak ada cara lain, selain pemerintah harus memberikan perhatian khusus untuk mempercepat pembangunan di Papua sehingga konflik social antara masyarakat Papua dengan pemerintah bisa dihindari.

Terkait dengan pernyataan ketua DPR-RI tersebut menurut anggota DPR-RI asal pemilihan Papua, Paskalis Kosay, M.M melalui telepon selularnya, Senin (4/1) malam bahwa penilaian itu bukan hanya sekedar asal bunyi saja, tetapi itu dari pengamatan teman-teman dari DPR-RI selama melakukan kunjungan kerja di Papua. Untuk itu, ujar politisi Golkar ini, maka Kaukus parlemen Papua akan segera mendorong pemerintah untuk menyelesaikan berbagai masalah krusial yang menghambat percepatan pembangunan di Papua antara lain kasus korupsi, perdasus-perdasus dan lain-lainnya. Dengan demikian diharapkan pembangunan bisa menyentuh langsung ke masyarakat. ‘’Jadi bukan hanya slogan diatas kertas saja program pembangunan itu, tetapi harus benar-benar dirasakan masyarakat Papua. Apalagi dana otsus cukup besar dan sudah berjalan 9 tahun.

Kita dari Kaukus akan terus mendorong pemerintah untuk melihat hal-hal yang krusial di Papua sehingga pembangunan bisa dipercepat,” katanya. (bela)